Jumat, 08 Juni 2012

Dialah Ali bin Abi Thalib


PRIBADI

Ayahnya adalah: Abu Thalib, paman Nabi saw, bin Abdul Muththalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qushayy. Ibunya adalah: Fathimah binti Asad, bin Hasyim, bin Abdi Manaf. Saudara-saudara kandungnya adalah: Thalib, 'Uqail, Ja'far dan Ummu Hani.
Dengan demikian, jelaslah, Ali adalah berdarah Hasyimi dari kedua ibu-bapaknya. Keluarga Hasyim memiliki sejarah yang cemerlang dalam masyarakat Mekkah. Sebelum datangnya Islam, keluarga Hasyim terkenal sebagai keluarga yang mulia, penuh kasih sayang, dan pemegang kepemimpinan masyarakat. Ibunya adalah Fathimah binti Asad, yang kemudian menamakannya Haidarah. Haidarah adalah salah satu nama singa, sesuai dengan nama ayahnya: Asad (singa). Fathimah adalah salah seorang wanita yang terdahulu beriman dengan Risalah Nabi Muhammad Saw. Dia pula-lah yang telah mendidik Nabi Saw, dan menanggung hidupnya, setelah meninggalnya bapak-ibu beliau, Abdullah dan Aminah. Beliau kemudian membalas jasanya, dengan menanggung kehidupan Ali, untuk meringankan beban pamannya, Abu Thalib, pada saat mengalami kesulitan ekonomi. Saat Fathimah meninggal dunia, Rasulullah Saw yang mulai mengkafaninya dengan baju qamisnya, meletakkannya dalam kuburnya, dan menangisinya, sebagai tangisan seorang anak atas ibunya. Dan bersabda:
"Semoga Allah SWT memberikan balasan yang baik bagi ibu asuhku ini. Engkau adalah orang yang paling baik kepadaku, setelah pamanku dan almarhumah ibuku. Dan semoga Allah SWT meridhai-mu."
Dan karena penghormatan beliau kepadanya, maka beliau menamakan anaknya yang tersayang dengan namanya: Fathimah. Darinyalah kemudian mengalir nasab beliau yang mulia, yaitu anak-anaknya: Hasan, Husein, Zainab al Kubra dan Ummu Kultsum.
Haidarah adalah nama Imam Ali yang dipilihkan oleh ibunya. Namun ayahnya menamakannya dengan Ali, sehingga dia terkenal dengan dua nama tersebut, meskipun nama Ali kemudian lebih terkenal.
Anak-anaknya adalah: Hasan, Husein, Zainab, Ummu Kultsum, dari Fathimah binti Rasulullah Saw. Seorang isteri yang tidak pernah diperlakukan buruk oleh Ali r.a. selama hidupnya. Bahkan Ali tetap selalu mengingatnya setelah kematiannya. Ia juga mempunyai beberapa orang anak dari isteri-isterinya yang lain, yang ia kawini setelah wafatnya Fathimah r.a. Baik isteri dari kalangan wanita merdeka maupun hamba sahaya. Yaitu: Muhsin, Muhammad al Akbar, Abdullah al Akbar, Abu Bakar, Abbas, Utsman, Ja'far, Abdullah al Ashgar, Muhammad al Ashghar, Yahya, Aun, Umar, Muhammad al Awsath, Ummu Hani, Maimunah, Rahmlah ash Shugra, Zainab ash Shugra, Ummu Kaltsum ash Shugra, Fathimah, Umamah, Khadijah, Ummu al Karam, Ummu Salmah, Ummu Ja'far, Jumanah, dan Taqiyyah.
Keturunannya yang mulia, selanjutnya mengalir dari Hasan, Husain, Muhammad bin Hanafiah, Umar dan Abbas. Karena kecintaan dan penghormatannya yang mendalam terhadap sahabat Nabi yang mulia, dan yang telah dijanjikan masuk surga, maka ia menamakan beberapa orang anaknya dengan nama-nama mereka, yaitu: Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Abu Bakar, anaknya, terbunuh bersama Husain dalam peristiwa Karbala. Anak ini merupakan anak dari isterinya, Laila bin Mi'waz. Sementara anaknya Utsman yang dilahirkan dari isterinya Ummu Banin, juga terbunuh dalam perisitwa Karbala. Sedangkan Umar adalah anaknya dari Ummu Habib ash Shahba.
Saat imam Ali mendapatkan mati syahid, ia meninggalkan empat orang isteri yang merdeka, yaitu: Umamah, Laila, Ummu Banin dan Asma bin 'Umais. Serta delapan belas orang hamba sahaya wanita.
Jumlah seluruh anak lakinya adalah lima belas orang, dan anak perempuannya adalah delapan belas orang.
Kelahirannya
Fathimah binti Asad melahirkan anaknya, Haidarah (Ali KW), di Ka'bah, pada dua puluh satu tahun sebelum hijrah. Ada yang mengatakan, pada tahun ke tiga puluh dua dari kelahiran Rasulullah saw. Ia adalah anak bungsu dari kedua orang tuanya, selain Ja'far, Uqail dan Thalib. Saat Abu Thalib mengalamai krisis ekonomi karena kekeringan yang melanda, seperti yang dialami oleh orang-orang Quraisy, Rasulullah saw menyarankan kepada kedua pamannya: Hamzah dan Abbas untuk turut membantu meringankan beban saudaranya, Abu Thalib, dengan menanggung biaya hidup anaknya. Maka keduanya pun memenuhi permintaan tersebut. Mengetahui hal itu, Abu Thalib berkata kepada kedua saudaranya tersebut,: "Ambillah siapa yang kalian ingini, namun tinggalkanlah Uqail, untuk tetap aku didik." Uqail adalah anak yang paling disayangi oleh Abu Thalib. Maka Abbas mengambil Thalib, Hamzah mengambil Ja'far dan Rasulullah saw mengambil Ali KW.
Adalah Nabi Saw bagi anak keponakannya, Ali KW, bertindak sebagai bapak, saudara, teman, dan guru pendidik. Dan Ali pun menerima beliau pengganti kedua orang tua, dan keluarganya. Sehingga ia pun terdidik dalam didikan Nabi Saw. Ia Merupakan keturunan puncak keluarga Hasyimiah, yang darinya terlahir kemuliaan, kedermawanan, sifat pemaaf, ksaih sayang dan hikmah yang lurus.
Seperti diriwayatkan, ia tumbuh menjadi anak yang cepat matang. Di wajahnya tampak jelas kematangannya, yang juga menunjukkan kekuatan, dan ketegasan. Saat ia menginjak usia pemuda, ia segera berperan penuh dalam dakwah Islam, tidak seperti yang dilakukan oleh pemuda seusianya. Contoh yang paling jelas adalah keikhlasannya untuk menjadi tameng Rasulullah Saw saat beliau hijrah, dengan; mso-bidi-font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sifat-sifatnya: Imam Ali KW adalah seorang dengan perawakan sedang, antara tinggi dan pendek. Perutnya agak menonjol. Pundaknya lebar. Kedua lengannya berotot, seakan sedang mengendarai singa. Lehernya berisi. Bulu jenggotnya lebat. Kepalanya botak, dan berambut di pinggir kepala. Matanya besar. Wajahnya tampan. Kulitnya amat gelap. Postur tubuhnya tegap dan proporsional. Bangun tubuhnya kokoh, seakan-akan dari baja. Berisi. Jika berjalan seakan-akan sedang turun dari ketinggian, seperti berjalannya Rasulullah Saw. Seperti dideskripsikan dalam kitab Usudul Ghaabah fi Ma'rifat ash Shahabah: adalah Ali bin Abi Thalib bermata besar, berkulit hitam, berotot kokoh, berbadan besar, berjenggot lebat, bertubuh pendek, amat fasih dalam berbicara, berani, pantang mundur, dermawan, pemaaf, lembut dalam berbicara, dan halus perasaannya.
Jika ia dipanggil untuk berduel dengan musuh di medan perang, ia segera maju tanpa gentar, mengambil perlengkapan perangnya, dan menghunuskan pedangnya. Untuk kemudian menjatuhkan musuhnya dalam beberapa langkah. Karena sesekor singa, ketika ia maju untuk menerkam mangsanya, ia bergerak dengan cepat bagai kilat, dan menyergap dengan tangkas, untuk kemudian membuat mangsa tak berkutik.
Tadi adalah sifat-sifat fisiknya. Sedangkan sifat-sifat kejiwaannya, maka ia adalah sosok yang sempurna, penuh dengan kemuliaan.
Keberaniannya menjadi perlambang para kesatria pada masanya. Setiap kali ia menghadapi musuh di medan perang, maka dapat dipastikan ia akan mengalahkannya.
Seorang yang takwa tak terkira, tidak mau masuk dalam perkara yang syubhat, dan tidak pernah melalaikan syari'at.
Seorang yang zuhud, dan memilih hidup dalam kesederhanaan. Ia makan cukup dengan berlauk-kan cuka, minyak dan roti kering yang ia patahkan dengan lututnya. Dan memakai pakaian yang kasar, sekadar untuk menutupi tubuh di saat panas, dan menahan dingin di kala hawa dingin menghempas.
Penuh hikmah, adalah sifatnya yang jelas. Dia akan berhati-hati meskipun dalam sesuatu yang ia lihat benar, dan memilih untuk tidak mengatakan dengan terus terang, jika hal itu akan membawa mudharat bagi umat. Ia meletakkan perkara pada tempatnya yang tepat. Berusaha berjalan seirama dengan rekan-rekan pembawa panji dakwah, seperti keserasian butiran-butiran air di lautan.
Ia bersikap lembut, sehingga banyak orang yang sezaman dengannya melihat ia sedang bergurau, padahal hal itu adalah suatu bagian dari sifat kesempurnaan yang melihat apa yang ada di balik sesuatu, dan memandang kepada kesempurnaan. Ia menginginkan agar realitas yang tidak sempurna berubah menjadi lurus dan meningkat ke arah kesempurnaan. Gurauan adalah 'anak' dari kritik. Dan ia adalah 'anak' dari filsafat. Menurutku, gurauan yang tepat adalah suatu tanda ketinggian intelektualitas para tokoh pemikir dalam sejarah.
Ia terkenal kefasihannya. Sehingga ucapan-ucapannya mengandung nilai-nilai sastra Arab yang jernih dan tinggi. Baik dalam menciptakan peribahasa maupun hikmah. Ia juga mengutip dari redaksi Al Quran, dan hadits Rasulullah Saw, sehingga menambah benderang dan semerbak kata-katanya. Yang membuat dirinya berada di puncak kefasihan bahasa dan sastra Arab.
Ia amat loyal terhadap pendidiknya, Nabi-nya, juga Rabb-nya. Serta berbuat baik kepada kerabatnya. Amat mementingkan isterinya yang pertama, Fathimah az Zahra. Dan ia selalu berusaha memberikan apa yang baik dan indah kepada orang yang ia senangi, kerabatnya atau kenalannya.
Ia berpendirian teguh, sehingga menjadi tokoh yang namanya terpatri dalam sejarah. Tidak mundur dalam membela prinsip dan sikap. Sehingga banyak orang yang menuduhnya bodoh dalam politik, tipu daya bangsa Arab, dan dalam hal melembutkan sikap musuh, sehingga kesulitan menjadi berkurang. Namun, sebenarnya kemampuannya jauh di atas praduga yang tidak benar, karena ia tahu apa yang ia inginkan, dan menginsan, dan menjauhkan orang-orang yang ia sayangi dari kebinasaan. Orang yang membaca apa yang ia pinta kepada Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Abdullah, niscaya akan mengetahui bahwa keduanya telah menghianatinya, dan memeranginya. Maka iapun mengecam keduanya, dengan kecaman seorang penyayang terhadap orang yang ia sayangi. Ia mengingatkan keduanya tentang janji-janji yang pernah mereka ucapkan, dan kebersamaan mereka dalam menegakkan kalimat Allah SWT. Apa yang ia lakukan saat terjadi bentrokan yang terjadi antara dirinya dan Aisyah menjadi bukti akan ketinggian sifat kasih sayangnya, kemuliaan perasaannya, dan usahanya yang keras untuk memadamkan tanda-tanda ambisi rendahan, yang tidak layak bagi tokoh besar seperti dirinya, juga bagi tokoh mulia semacam Aisyah r.a. Oleh karena itu, ia berusaha melakukan negosiasi yang hanya dapat dilakukan oleh orang besar semacam dirinya, yaitu para mujahidin yang mulia.

Dari buku: Khutbah-khutbah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib RA.
Judul Asli: Khuthab Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib RA.
Pensyarah: Imam Muhammad Abduh
Penerbit: Maktabah Shahaafah, Kairo, tt.
Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani, Sulthoni Yusuf dan Masnur Hamzah
Edisi bahasa Indonesia akan diterbitkan oleh Gema Insani Press.

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KANTIN SEKOLAH


Nilai pendidikan karakter mulai dilupakan oleh banyak orang. Kedisiplinan, kesopanan, kejujuran, tanggung jawab, kerapian, dan ketertiban sudah tidak diutamakan lagi. Dengan banyaknya orang yang tidak mengerti tentang nilai karakter, maka banyak pula orang yang akan merasa dirugikan dengan perilaku mereka yang tidak mengerti tentang nilai karakter tersebut. Rupanya saat ini kejujuran adalah barang yang sangat mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah menggencarkan pendidikan karakter pada banyak kalangan, salah satunya pada sekolah-sekolah.
 Faktanya, sekarang ini persentase orang yang tidak jujur lebih banyak daripada orang yang jujur. Dengan kreatifitas sekolah, banyak diantara mereka yang mengajarkan tentang nilai karakter pada siswa dengan cara mendirikan kantin kejujuran di sekolah, salah satunya pada sekolah kita, SMA Negeri 1 Salatiga. Belum lama ini SMA Negeri 1 Salatiga mendirikan kantin kejujuran yang menyediakan alat tulis, berbagai makanan ringan, dan bermacam-macam minuman dengan harga yang terjangkau bagi siswa.
Usaha sekolah dalam mengajarkan kejujuran pada setiap siswanya dengan mendirikan kantin kejujuran sangat tepat. Banyak siswa di uji kejujurannya. Pada dasarnya, para siswa yang sudah mulai mengerti tentang nilai karakter dan menerapkan kejujurannya tidak akan merasa dihantui oleh rasa bersalah karena mereka sudah bersikap jujur.
Sayangnya, masih banyak juga siswa yang tidak mempedulikan kejujuran. Mungkin bagi mereka kejujuran adalah hal yang tidak penting sehingga mereka belum bisa berpikir panjang tentang apa yang terjadi apabila mereka tidak berperilaku jujur. Dalam penerapannya di kantin kejujuran, mereka dengan senang mengambil barang yang mereka butuhkan tanpa membayarnya. Jadi, usaha sekolah dengan mendirikan kantin kejujuran bagi siswa yang tidak mengerti nilai karakter akan sia-sia saja.
Dengan demikian, adanya kantin kejujuran pada sekolah-sekolah belum efektif. Kantin kejujuran akan sangat bermanfaat bagi siswa yang sudah mulai mengerti nilai karakter karena mereka dapat melatih kejujurannya melalui kantin kejujuran. Akan tetapi, mereka yang belum mengerti nilai karakter terutama nilai kejujuran juga tidak akan pernah mengerti apa sebenarnya manfaat bersikap jujur. Oleh karena itu, sekolah harus mencari alternatif lain dalam mengajarkan nilai karakter terutama nilai kejujuran pada siswanya, terutama pada siswa yang belum mengerti tentang nilai karakter.

Kamis, 24 Mei 2012

Mengapa Susu Berwarna Putih???




Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.  Susu sudah menjadi bagian minuman pokok, bukan hanya bayi, baik anak-anak dewasa, hingga kakek-kakek mengkonsumsi susu, dan dominan meminum susu sapi, karena sapi merupakan hewan penghasil susu terbanyak, dan mempunyai kadar amis rendah, di banding hewan-hewan yang lain, di sini bank of science akan mencoba membahas, mengenai hal yang tidak aneh dan jarang orang bertanya-tanya mengenai mengapa seluruh susu berwarna putih?

jawabannya.....

Minggu, 13 Mei 2012

Mereka Yang Mudah Digigit Nyamuk



Orang-orang tertentu kadang lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lain, hal ini tentu saja membuat orang lain penasaran. Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang lebih disenangi nyamuk.
Musim panas identik dengan banyaknya serangga terutama nyamuk, dan hanya nyamuk betina saja yang menggigit karena ia membutuhkan asam amino dari darah yang berguna untuk sel telurnya.

Sabtu, 28 April 2012

Misteri Tumbuhan Pakis, Mampu Menyerap Zat Beracun

 

Anda pernah melihat tumbuhan pakis yang suka muncul diantara tanaman lain? Baru-baru ini para peneliti dari Universitas Florida menemukan sejenis pakis yang sudah terakumulasi dengan racun dalam konsentrasi tinggi. Pakis jenis Ptetis fitata ini setelah di observasi dan di teliti di laboratorium menunjukkan pakis tersebut mampu menyerap zat beracun tersebut. Hal ini juga diketahui setelah penelitian ternyata dalam tumbuhan pakis juga ditemukan arsenat. Lena Ma, salah seorang peneliti dari Florida ini seperti yang ditulis Republika menemukan bahwa pakis mampu menghisap arsenat secara mengagumkan. Hal ini terbukti ketika pakis tumbuh di suatu daerah, maka konsentrasi arsenat di dalam pakis mencapai 200 kali lebih besar di banding konsentrasi arsenat di dalam tanah di mana pakis itu tumbuh. Bahkan bila dibandingkan kayu chromium-coper-arsenic solution, penggunaan pakis jauh lebih baik. Lena Ma mengambil contoh tanah berkayu. Semula kandungan arsenat dari tanah berkayu besarnya 38.9 persen. Setelah di tanami pakis, kandungan tanah mengandung 7.5226 bagian per satu juta arsenat. Jadi, terjadi pengurangan hampir lima kali lipat. Selain itu juga ditemukan bahwa pakis tidak hanya bekerja di daerah yang kandungan arsenatnya besar. Ia juga mampu menyerap zat beracun dengan baik pada konsentrasi arsenat lebih kecil dari satu bagian per satu juta. 
Penggunaan pakis untuk mengurangi kadar arsenat dalam tanah nyaris sesuai dengan ketentuan EPA (Environmental Protection Agency). Agen ini menetapkan untuk ukuran standar konsentrasi arsenat dalam tanah untuk kawasan industri yang banyak mengeluarkan limbah adalah lima bagian per satu juta. Penggunaan pakis hampir menyamai konsentrasi ini. Mengapa tumbuhan pakis sampai mengakumulasi arsenat? Apakah ada gunanya bagi tanaman? Sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Hingga kini Lena Ma dkk masih meneliti lebih jauh bagaimana racun ini di serap lalu di distribusikan ke berbagai bagian tumbuhan. Menurut fakta yang ada 90% arsenat terkumpul dalam daun dan tangkainya. Dan perlu juga diketahui, ternyata ada sekitar 400 jenis tanaman yang mempunyai sifat seperti ini. Tentunya penemuan diharapkan mampu membantu penyediaan air bersih, yang kadarnya makin berkurang di kota-kota, karena air bersihnya banyak yang tercemar. Bagaimana?
Sumber : Berita Iptek